Wednesday, July 19, 2006

Kepekaan Rasa Disiplin

Ketika Mama dan Bapak datang dulu, kami menetapkan gelas masing-masing orang. Mama warna hijau, saya dan ambonya 3F warna biru, Fatimah putih, Fadhl kuning. Ketika Mama dan Bapak sudah pulang, saya jadi tak begitu peduli dengan aturan gelas masing-masing orang. Apa yang bisa ada, itu yang dipakai.

Si Sulung lalu berkomentar, "Lalu buat apa kemarin kita mengatur warna-warna gelas? Tak ada gunanya dong."

Saya pikir, 'analisa' manfaat aturan dan kedisiplinan mulai tumbuh dalam diri Si Sulung. Kayaknya karena sudah terbiasa di lingkungan sekolahnya.

Peduli aturan memang kental di masyarakat sini, dan mereka terbiasa menganalisa sebab-sebab buruk bila tak mematuhi aturan.

Setiap waktu makan siang di sekolah, anak-anak diberi susu dalam kemasan kotak kardus. Anak-anak kelas satu, satu minggu sebelum mulai makan di sekolah, dilatih dulu bagaimana cara melipat kotak susu ketika mau dibuang. Kotaknya dipipihkan. Tujuannya, agar mobil pengangkut sampah tak penuh oleh kotak susu yang sebenarnya hanya berisi udara. Kalau dipipihkan, jadi bisa diangkut sekaligus lebih banyak.

Si sulung sensitif mengawasi saya buang sampah.

Tuesday, July 18, 2006

Cerita Musim Panas

Sebentar lagi, masa belajar trisemester pertama selesai. Setelah itu masuk liburan musim panas, selama 40 hari : 21 Juli - 29 Agustus.

PR yang mesti dikumpulkan hari ini adalah cerita musim panas. Berikut cerita Si Sulung (ditulis di lembaran kerja):

=======

2006年7月14日 金曜日 天気:晴れ

きょうが学校で休み時間にいつも水をごくごく飲みました.それはあつくてあせがだれだれたれてるからです.

2年生の4月にミニトマトをうめました.それでも今は7月14日なのにまだミニトマトはさいています.ええ,そんなにできるの?と思っていました.

それでむしのちょうちょがすごいきれいなもようのちょうちょがいました.その色はあおういのみどりがまざった色でした.とってもきれいだなあと思っていました.

========

14 Juli 2006. Jumat. Cuaca : Cerah.

Hari ini di sekolah, setiap jam istirahat, saya minum air gluk-gluk-gluk. Itu karena panas sekali dan keringat tumpah-tumpah.

Anak kelas dua di bulan April menanam tomat kecil. Sampai sekarang, 14 Juli, masih bermekaran. Eee, bisa sampai sebegitu (lama), ya... Pikir saya.

Sudah itu, ada serangga kupu-kupu yang cantik sekali. Sayap kupu-kupu itu berwarna hijau dan biru bercampur-campur. Cantik sekali... pikir saya.

Sunday, July 16, 2006

Lokasi Rumah Temanku

Hari Minggu ini Si Sulung bermain seharian dengan teman-teman Jepangnya. Terakhir, jam empat, dia kembali ke rumah. Saya kira sudah selesai mainnya, ternyata datang untuk minta izin main di depan rumah temannya yang agak jauh. Ada teman sekolahnya yang jarang-jarang datang main, kebetulan sedang bermain di sana. Dia berjanji akan pulang jam lima sore. Saya tanya, bagaimana caranya dia tahu sudah jam lima, kalau dia tak membawa jam? Dia bilang, toh akan ada bunyi 'bel kota'. Ya, jadi semacam adat di Jepang, di setiap satuan luas wilayah tertentu, ada bel yang berbunyi "ting tong tang ting" setiap jam lima sore.

Ketika kami sedang makan malam, saya mengajaknya berbincang-bincang tentang teman barunya itu.

Sulung : Mereka kembar, Ma. Mama tahu, kan?
Saya : Ah ya. Si futago itu. Mamanya pintar bahasa Inggris. Di mana rumahnya?
Sulung : Ugh... di... itu loh Ma, tahu kan rumahnya Mana-chan.
Saya : Ya.
Sulung : Nah, di terusannya jalanannya rumah Mana-chan itu ada belokan ke kanan yang ada jalan layang itu. Rumahnya dari situ jalan kaki sekitar 50 menit.
Saya : Haa? Jauh sekali.
Sulung : Ya Ma, jauh sekali Memang. Tapi honto yo (betul loh). Kata mereka, kalau jalan kaki 50 menit, tapi kalau lari, cuma 5 menit.