Tuesday, February 7, 2006

Sekolah


Beruntung sekali. Rumah kami berlokasi di dekat kompleks sekolah, dari SD sampai SMU. Sekolah dengan kualitas yang bagus pula. Menurut seorang Jepang, sekolah tersebut terkenal cukup kurang masalahnya. "Kurang masalah" di sini maksudnya, tak ada record peristiwa buruk, yang bisa dikategorikan sebagai peristiwa kriminal. Di Jepang, banyak sekolah yang muncul di televisi dengan laporan seperti itu.

Di sekitarnya banyak bukit-bukit kecil, hutan yang terawat, sungai besar, juga kali kecil yang dipercantik bebatuan sungai aneka bentuk dan ukuran. Si Sulung bersama teman satu angkatannya pernah jalan-jalan ke sana untuk pelajaran lingkungan. Ada banyak capung dan kepiting kecil. Sebagai bentuk pelajaran, mereka dilarang mengambil binatang-binatang itu. Meskipun aku sendiri tak begitu setuju, karena anak-anak bisa belajar kalau membawa pulang binatang tersebut. Tak perlu banyak-banyak tentu. Menurutku, binatang takkan terancam kestabilan populasinya kalau diambil hanya untuk keperluan belajar anak-anak. Bukankah 'anak-anak' manusia sendiri kini semakin berkurang? Bukankah perubahan jumlah penduduk di banyak negara, diagramnya sudah menyerupai selinder, bahkan piramida terbalik? Seharusnya bukan anak-anak yang dilarang mengambil binatang dari alam bebas, tapi polusi besar-besaran serta sikap manusia-manusia dewasa yang justru nyata-nyata jadi penyebab terganggunya stabilitas ekosistim.

Balik ke acara jalan-jalan. Namanya ensoku. Biasanya diadakan sebulan sekali. Pihak sekolah sangat teliti mempersiapkan. Dua minggu sebelum hari H, sudah mulai ada ancang-ancang : surat khusus untuk para orang tua. Di dalamnya ditulis daftar barang yang harus dibawa : alas duduk, termos minum, kue, sapu tangan. Kalau jalan-jalannya mesti naik kereta, anak-anak juga mesti dibekali kantong muntah. Dan malam sebelum hari berangkat, anak-anak mesti diambil janjinya : Tidak akan mengganggu orang di kereta, akan bawa pulang sendiri sampahnya, tidak pergi main sendirian berpisah dari kelompok.

Tak bisa kuingat, dalam masa kecilku, pernahkah mengalami hal yang serupa? Jalan-jalan bersama satu angkatan, dengan "mengangkat sumpah" dulu malam sebelumnya?

No comments:

Post a Comment