Tuesday, September 5, 2006

Tidak pergi ke Kumon

Tadi pagi, mata Si Sulung merah. Kata bapaknya, semalam dia baru tidur jam 11. Padahal biasanya jam 9. Saya tidak tahu apa yang dia kerjakan : apakah lagi tidak bisa tidur, atau karena mengerjakan pr matematikanya? Waker-nya bunyi jam 4.30 pagi, meskipun kemudian Bapaknyalah yang mematikannya dan dia akhirnya bangun jam 6. Matanya merah, dan saya agak khawatir dia akan jatuh sakit.

Hari ini ada olahraga berenang di sekolahnya, dan juga hari pertama sekolah penuh, dari jam 8 sampai jam 3. Ketika dia pulang, dia bilang tadi di sekolah ngantuk sekali. Untuk itu, saya minta dia tidur-tiduran saja dulu. Kebetulan memang ada kasur yang tergelar di depan televisi, di ruangan bawah, yang ada pendinginnya.

Barangkali juga cuaca yang berganti-ganti dari dingin ke panas, panas ke dingin ini yang membuat Si Sulung agak kelelahan. Dua hari yang lalu, Minggu, kami memang pergi ke tempat yang cukup jauh, ke Chiba. 3 jam dari rumah. Mau melihat Dinosaurus Expo, yang diadakan di Jepang dua tahun sekali. Pergi dari jam 7.20, sampai rumah kembali jam 8 malam. Senin keesokan harinya, saya masih merasa capai sekali. Tentunya anak-anak juga demikian halnya.

Sepulang sekolah ini, Si Sulung tidur nyenyak sekali. Tak berubah posisi. Saya tak tega membangunkannya untuk pergi kursus Kumon. Biarlah dia tidur. Biarlah bolos sekali ini. Saya tak ingin dia merasa dipaksa sewenang-wenang pergi kursus ini dan itu. Meskipun memang bayar Kumon itu cukup mahal, tapi bukankah "kesehatan jiwa" anak-anak itu juga cukup mahal untuk dipelihara?